Guru yang Dilematis
Sumber foto: pikiran-rakyat.com |
Guru, Pahlawan Tanpa Tanda Jasa
Penulis: Ricardus Jundu Editor: Florida N. Kabut
Realita kehidupan guru mengundang perhatian publik dengan perjuangannya sebagai pahlawan tanpa tanda jasa.
Guru harus mencerdaskan generasi bangsa tetapi di sisi lain, guru juga butuh kehidupan yang layak dan sejahtera.
Berkaitan dengan kehidupan yang layak dan sejahtera, fakta menunjukkan bahwa ada guru yang sejahtera dan ada guru yang kehidupannya belum layak dan sejahtera.
Di sini, kita menemukan kesenjangan di antara kehidupan guru.
Guru PNS dengan tunjangan sertifikasi sudah beruntung karena dari penghasilannya sudah mampu untuk hidup layak dan sejahtera.
Beda kasus dengan guru honorer yang dituntut untuk serius melahirkan generasi cerdas tetapi tidak ditunjang dengan penghasilan yang layak.
Di hari guru 25 November 2021 ini, momentum bagi pemerintah untuk memperhatikan kesejahteraan guru honorer.
Dengan demikian, tuntutan mencerdaskan kehidupan generasi bangsa harus sejalan dengan tuntutan kesejahteraan hidup guru dan keluarganya.
Pekerjaan mencerdaskan generasi bangsa bukanlah perkara mudah. Guru harus mempersiapkan diri secara optimal sebelum mendidik anak bangsa keesokan harinya.
Jika guru masih dibebani dengan persoalan kesejahteraan maka guru digiring pada posisi yang dilematis.
Antara kebutuhan rumah tangga dan sebagaianya dengan persiapan mengajar RPP, LKS, media, lembar penilaian dan lain sebagaianya tidak mungkin bisa dipikirkan atau dijalani bersamaan. Keduanya sama penting, tentunya.
Semoga kesaksian hidup semua guru honorer di Indonesia menjadi pertimbangan pemerintah dalam setiap kebijakan.
Dengan demikian, guru tidak lagi sekedar pahlawan tanpa tanda jasa tetapi juga diikuti kesejahteraan hidup yang layak.(Red.pikiRindu)