Pendidikan
Kegiatan itu bersifat memberdayakan perangkat desa, guru, dan masyarakat desa dengan berbagai kegiatan yang dilaksanakan seperti diskusi tentang program/kegiatan membangun desa, pelatihan komputer bagi perangkat desa, pelatihan software media pembelajaran bagi guru, pelatihan penentuan bibit unggul, dan pelatihan pembuatan pupuk bokashi.
Kampus menjadi tempat untuk menghadirkan berbagai ide kreatif dan inofatif dalam memajukan kehidupan masyarakat desa. Segala persoalan masyarakat berkaitan dengan urusan pembangunan masyarakat dapat dicari solusinya melalui kampus.
Hal ini beralasan karena kampus memiliki banyak tokoh intelektual yang memiliki solusi konstruktif pemecahan persoalan di masyarakat desa.
Tentunya beralasan ketika proses memajukan kehidupan masyarakat juga berada di pundak kampus. Dalam hal ini, kampus tidak hanya sebagai tempat menciptakan kader berintelektual, kreatif, dan inovatif tetapi juga terlibat aktif dalam memajukan berbagai sumber daya yang ada di daerah terutama pedesaan.
Ada banyak persoalan yang terdapat di pedesaan dan membutuhkan solusi konstruktif dari perguruan tinggi. Begitu banyak program bantuan dari pemerintah ke desa tetapi tidak dikembangkan dan dikelola dengan baik oleh masyarakat pedesaan.
Dengan demikian, bisa diidentifikasikan salah satu kendala utamanya yaitu pemberdayaan masyarakat yang masih jarang dilakukan di pedesaan. Masyarakat yang masih kurang mendapatkan informasi, pengetahuan, dan pelatihan untuk meningkatkan sumber dayanya. Berkaitan dengan itu, kampus bisa menjadi mitra yang bisa membantu desa.
Di era persaingan global ini menuntut masyarakat yang berdaya saing tinggi. Apakah desa sudah mempersiapkan kualitas sumber daya masyarakatnya dengan baik? Tentunya tidak semua desa mempersiapkan dengan baik masyarakatnya menuju persaingan di era sekarang ini.
Kegiatan program studi pendidikan matematika STKIP Santu Paulus Ruteng (sekarang Unika Santu Paulus Ruteng) di desa Kole menginformasikan bahwa ada hal teknis yang belum diketahui masyarakat berkaitan dengan kebutuhan penunjang kualitas sumber dayanya.
Dari berbagai persoalan masyarakat pedesaan diperlukan kehadiran perguruan tinggi sebagai pencerah dan pemberi warna baru bagi kemajuan masyarakat pedesaan. Kampus seharusnya peka terhadap kebutuhan masyarakat pedesaan dan menjadi garda terdepan dalam meningkatkan sumber daya masyarakat pedesaan.
Kampus tidak boleh berdiam diri karena menganggap itu sebagai tugas pemerintah pusat, daerah, dan desa saja. Sebenarnya, perguruan tinggi memiliki kekuatan untuk menjadi agen perubahan yang tertuang dalam pilar pengabdian kepada masyarakat.
Program membangun dari daerah terluar dan terpencil yang dicanangkan pemerintah pusat dapat menjadi acuan perguruan tinggi dalam menyelenggarakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Dengan demikian, perguruan tinggi terlibat langsung dalam mendukung program kerja pemerintah pusat membangun desa.
Dukungan perguruan tinggi bisa melalui berbagai program dan kegiatan yang membangun dan memberdayakan masyarakat pedesaan. Perguruan tinggi bisa hadir untuk menjadi media penyalur informasi dan pengetahuan baru bagi masyarakat melalui kegiatan konstruktif seperti pelatihan teknis yang berkaitan langsung dengan kebutuhan masyarakat, baik dalam bidang pertanian, peternakan, maupun ekonomi kreatif.
Pilar pengabdian kepada masyarakat perguruan tinggi harus menjadi roda peningkatan kualitas sumber daya masyarakat. Secara tidak langsung, perguruan tinggi akan menjadi mitra pemerintah dalam mengembangkan berbagai potensi pedesaan.
Dengan demikian, perguruan tinggi juga terlibat aktif untuk mewujudkan ekspetasi pemerintah dalam memajukan kesejahteraan masyarakat pedesaan.
Kampus: Agen Pemberdaya Desa
Sabtu, 20 November 2021
Masyarakat pedesaan memerlukan sentuhan perguruan tinggi sebagai pencerah dan pemberi warna baru bagi kemajuan masyarakat pedesaan
Tulisan ini terinspirasi dari kegiatan yang pernah dilaksanakan kampus STKIP Santu Paulus Ruteng (sekarang Unika Santu Paulus Ruteng) melalui program studi Pendidikan Matematika di desa Kole, kecamatan Satar Mese Utara, kabupaten Manggarai pada tanggal 9-10 Desember 2017 yang telah berlalu.
Kegiatan itu bersifat memberdayakan perangkat desa, guru, dan masyarakat desa dengan berbagai kegiatan yang dilaksanakan seperti diskusi tentang program/kegiatan membangun desa, pelatihan komputer bagi perangkat desa, pelatihan software media pembelajaran bagi guru, pelatihan penentuan bibit unggul, dan pelatihan pembuatan pupuk bokashi.
Kampus menjadi tempat untuk menghadirkan berbagai ide kreatif dan inofatif dalam memajukan kehidupan masyarakat desa. Segala persoalan masyarakat berkaitan dengan urusan pembangunan masyarakat dapat dicari solusinya melalui kampus.
Hal ini beralasan karena kampus memiliki banyak tokoh intelektual yang memiliki solusi konstruktif pemecahan persoalan di masyarakat desa.
Tentunya beralasan ketika proses memajukan kehidupan masyarakat juga berada di pundak kampus. Dalam hal ini, kampus tidak hanya sebagai tempat menciptakan kader berintelektual, kreatif, dan inovatif tetapi juga terlibat aktif dalam memajukan berbagai sumber daya yang ada di daerah terutama pedesaan.
Ada banyak persoalan yang terdapat di pedesaan dan membutuhkan solusi konstruktif dari perguruan tinggi. Begitu banyak program bantuan dari pemerintah ke desa tetapi tidak dikembangkan dan dikelola dengan baik oleh masyarakat pedesaan.
Dengan demikian, bisa diidentifikasikan salah satu kendala utamanya yaitu pemberdayaan masyarakat yang masih jarang dilakukan di pedesaan. Masyarakat yang masih kurang mendapatkan informasi, pengetahuan, dan pelatihan untuk meningkatkan sumber dayanya. Berkaitan dengan itu, kampus bisa menjadi mitra yang bisa membantu desa.
Di era persaingan global ini menuntut masyarakat yang berdaya saing tinggi. Apakah desa sudah mempersiapkan kualitas sumber daya masyarakatnya dengan baik? Tentunya tidak semua desa mempersiapkan dengan baik masyarakatnya menuju persaingan di era sekarang ini.
Kegiatan program studi pendidikan matematika STKIP Santu Paulus Ruteng (sekarang Unika Santu Paulus Ruteng) di desa Kole menginformasikan bahwa ada hal teknis yang belum diketahui masyarakat berkaitan dengan kebutuhan penunjang kualitas sumber dayanya.
Dari berbagai persoalan masyarakat pedesaan diperlukan kehadiran perguruan tinggi sebagai pencerah dan pemberi warna baru bagi kemajuan masyarakat pedesaan. Kampus seharusnya peka terhadap kebutuhan masyarakat pedesaan dan menjadi garda terdepan dalam meningkatkan sumber daya masyarakat pedesaan.
Kampus tidak boleh berdiam diri karena menganggap itu sebagai tugas pemerintah pusat, daerah, dan desa saja. Sebenarnya, perguruan tinggi memiliki kekuatan untuk menjadi agen perubahan yang tertuang dalam pilar pengabdian kepada masyarakat.
Program membangun dari daerah terluar dan terpencil yang dicanangkan pemerintah pusat dapat menjadi acuan perguruan tinggi dalam menyelenggarakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Dengan demikian, perguruan tinggi terlibat langsung dalam mendukung program kerja pemerintah pusat membangun desa.
Dukungan perguruan tinggi bisa melalui berbagai program dan kegiatan yang membangun dan memberdayakan masyarakat pedesaan. Perguruan tinggi bisa hadir untuk menjadi media penyalur informasi dan pengetahuan baru bagi masyarakat melalui kegiatan konstruktif seperti pelatihan teknis yang berkaitan langsung dengan kebutuhan masyarakat, baik dalam bidang pertanian, peternakan, maupun ekonomi kreatif.
Pilar pengabdian kepada masyarakat perguruan tinggi harus menjadi roda peningkatan kualitas sumber daya masyarakat. Secara tidak langsung, perguruan tinggi akan menjadi mitra pemerintah dalam mengembangkan berbagai potensi pedesaan.
Dengan demikian, perguruan tinggi juga terlibat aktif untuk mewujudkan ekspetasi pemerintah dalam memajukan kesejahteraan masyarakat pedesaan.
Ricardus Jundu
Dosen UNIKA Santu Paulus Ruteng
Previous article
Next article