Rintis Usaha Mikro Setelah Lulus Sarjana Pendidikan Matematika
Ilustrasi: Yati Kabut |
Perjalanan Yati Kabut bersama Flores Corner
Penulis: Ricardus Jundu
Kreatif.pikiRindu - Hidup terkadang sangat sulit untuk ditebak. Perjalanannya selalu penuh misteri yang terkadang memberi kejutan pada kita.
Berbicara tentang perjalanan hidup, kali ini, pikiRindu menceritakan perjalanan hidup dari seorang wanita muda bernama Florida Nuryati Kabut yang biasa akrab dipanggil kaka Yati.
Sosok Yati memang terlihat seperti wanita pada umumnya tetapi yang berbeda darinya yaitu pengalaman dari perjalanan hidupnya.
Yati adalah seorang sarjana dengan cara berpikir yang bisa menjadi inspirasi bagi para tamatan sarjana baru lainnya.
Yati, seorang sarjana pendidikan matematika, tamatan dari STKIP Santu Paulus Ruteng (sekarang Unika Santu Paulus Ruteng).
Setelah menyelesaikan studi di perguruan tinggi, dia menikah, lalu menetap di kota Ruteng, kabupaten Manggarai.
Ternyata membangun sebuah keluarga bukan hal yang mudah, apalagi bagi keluarga baru sepertinya. Yati, kesehariannya menjadi ibu rumah tangga dengan pola hidup yaitu mengurus rumah, suami dan anak.
Sebagai manusia, Yati, pasti memiliki rasa jenuh dengan kehidupan yang cenderung sama.
Pada pertengahan tahun 2019, Yati pernah berencana mencari kerja agar ijasah yang diperolehnya tidak menjadi tumpukan di lemari pakaian.
Yati, kemudian menceritakan niatnya untuk mencari kerja sesuai dengan ijasah yang dimilikinya.
Yati dan suami kemudian berdiskusi. Apakah harus melamar kerja? Bagaimana dengan anak kita yang masih balita? Berpikir tentang anak membuat hati Yati meragukan niatnya untuk melamar kerja.
Hidup bukan tentang uang saja, ada anak yang membutuhkan perhatian penuh, apalagi dari seorang ibu. Kemudian, Yati dan suami bersepakat untuk membatalkan niat untuk melamar kerja itu. Kehidupan pun dijalani seperti biasa lagi.
Bulan Desember 2019, Yati kemudian mengutarakan niat barunya kepada sang suami. Niatnya kali ini berbeda di pertengahan tahun 2019 sebelumnya. Kali ini, Yati berniat ingin mencari uang dari rumah.
Mendengar niat Yati, sang suami pun kaget. Serius, mama? Yati menjawab dengan tegas "saya harus menghasilkan uang dari rumah, entah bagaimanapun caranya", tegas Yati dengan ekspresi yang serius.
Bagaimana mama bisa menghasilkan uang dari rumah? Dengan nada penuh keraguan dari suami.
Yati mengatakan kepada suaminya, papa dari pada saya main facebook hanya untuk melihat status orang lain, bagaimana kalau saya berjualan online di facebook?
Di facebook banyak yang berjualan produk dengan memanfaatkan market place. Pasar di facebook sangat luas, bisa menjangkau banyak orang.
Kita harus melihat peluang bahwa orang di jaman serba digital lebih cenderung menggunakan teknologi dalam menjawab kebutuhannya.
Sebagai contoh, sekarang banyak yang membeli produk kecantikan dan pakaian secara online. Bahkan bukan hanya itu saja, kita membutuhkan apa saja, asalkan ada uang, kita bisa membelinya melalui berbagai aplikasi di hanphone.
Pasar di media sosial seperti facebook sangat menjanjikan. Selain kita mempromosikan produk kita, facebook memberi ruang bagi kita untuk berhubungan dengan pelanggan melalui menu chat dan lain sebagainya.
Yati dengan persetujuan dari suami kemudian memulai usahanya dari rumah. Modal usaha pertama yang dikeluarkan untuk berusaha tidak besar karena masih ada kecemasan yaitu takut rugi.
Berdasarkan penjelasannya, Yati tidak mau langsung dengan modal besar karena harus belajar dulu seperti apa seluk-beluk suatu usaha.
Apa lagi, belum ada pengalaman sama sekali dalam usaha. Jalani saja dulu, dalam perjalanan usaha, kita akan sambil belajar tentang suka duka usaha, jelas Yati.
Tempat usaha Flores Corner. Berada di Rangkat, kelurahan Watu, Ruteng, Manggarai, NTT. |
Dengan modal kecil itu, Yati mulai belajar untuk membuka usaha dari rumah. Katanya, modal kecil itu menjadi saksi perjuangannya karena harus bisa menggunakan modal sekecil itu untuk mengembangkan usahanya.
Penggunaan modal kecil sebagai langkah awal untuk belajar karena usaha pasti akan mengalami untung dan rugi. Prosesnya pasti tidak mudah karena dalam berusaha akan ada banyak tantangan.
Awalnya sulit sekali dijalani. Produk pertama yang coba dijual secara online yaitu beberapa produk kosmetik bermerek.
Puji Tuhan, ketika produk itu ditawarkan atau dipromosikan di status facebook, ada beberapa teman yang bertanya dan berniat membeli produk tersebut.
Kelihatannya mudah diawal. Namun, dalam perjalanan selanjutnya, muncul berbagai persoalan yang semakin banyak. Salah satunya yaitu ada banyak orang yang menjual barang yang sama juga.
Perjalanan menjual produk kosmetik tidak berjalan baik. Akhirnya berhenti. Lalu, mulai dengan yang baru yaitu menjual produk kebutuhan rumah tangga seperti kursi, lemari, perlengkapan dapur, dan lain sebaginya.
Dari penjualan produk kebutuhan rumah tangga, usaha mikro Yati berkembang. Modal usaha pun berkembang dengan baik di tahun 2019.
Yati memutuskan untuk mengembangkan modal dengan menjual berbagai pakaian dengan model kekinian yang dibantu oleh begitu banyak orang baik.
Yati menanamkan modal kepercayaan bagi konsumen dan orang baik yang menjadi mitra dalam usaha. Bagi Yati, kepercayaan juga adalah modal non fisik yang harus ada dalam usahanya.
Di akhir tahun 2019, usaha mikro Yati diberi nama Flores Corner. Usaha Flores Corner dibantu permodalannya oleh mitra yang mendukung usaha mikro ini.
Flores Corner dibawah pimpinan Yati mendapat kepercayaan dari mitra dan para konsumen dengan konsisten menjual, mempromosikan, dan merencanakan masa depan usaha.
Awal tahun 2020, pandemi covid-19 menjadi tantangan baru bagi Flores corner. Banyak orang merem penggunaan uangnya untuk berbelanja. Pandemi menjadi awal persoalan yang membuat para pelaku usaha gulung tikar.
Beruntung, Flores Corner bisa bertahan di tengah kesulitan besar itu dengan berbagai strategi yang digunakan dalam menjual produk.
Banyak peristiwa/kejadian yang membuat mental berwirausaha Yati semakin kuat. Jatuh-bangun dalam usaha ini membentuk mentalnya.
Bagi Yati, kita harus siap ketika mengalami persoalan dalam usaha. Dalam usaha terkadang ada dinamika, dimana usaha akan mengalami kerugian. Bagaimana kita bertahan, itulah yang paling penting, jelas Yati.
Sekarang Flores Corner terus berkembang dengan pergerakan di beberapa sektor usaha mikro seperti penjualan produk rumah tangga, produk fashion, berbagai macam desain, dan cemilan santuy.
Kini, Yati sudah bisa menghasilkan uang dari rumah tanpa harus kerja kantoran. Yati banyak belajar dari perjalanan usahanya.
Yati sambil mengurus rumah, belajar dan bermain bersama anak, sekaligus membuka usaha online dari rumah.
Pesan Yati bagi kaum muda terutama para wanita yang baru lulus kuliah yaitu jangan takut untuk memulai usaha. Usaha bisa dilakukan dari rumah.
Paling penting dalam usaha adalah niat dan kemauan untuk memulai usaha dan harus mempersiapkan mental berwirausaha agar tak mudah menyerah ketika mengalami kesulitan. (Red.pikiRindu)
UMKM Bisa - Sejahtera