Rekoleksi Bagi Wisudawan Unika Santu Paulus Ruteng: Berkaryalah Secara Inovatif, Adaptif, Dan Kolaboratif
Foto: RD. Edi Manori (Sumber: Panitia) |
Kontributor: Rudolof Ngalu, Editor: Ricard Jundu
Ruteng, pikirindu.com- Universitas Katolik Indonesia (Unika) Santu Paulus Ruteng melaksanakan rekoleksi dan misa perutusan bagi calon wisudawan pada Jumat (11/11/2022).
Rekoleksi dan misa perutusan yang bertema “BELAJAR SEPANJANG HAYAT, BERKARYA SECARA INOVATIF, ADAPTIF, DAN KOLABORATIF: UNIKA SANTU PAULUS RUTENG MENUJU CENTER OF EXCELLENCE.”
Rekoleksi ini dilaksanakan untuk mempersiapkan calon wisudawan yang akan diwisuda pada Minggu (13/11/2022).
Rekoleksi dan misa perutusan berlangsung di Aula Gedung Utama Timur Unika Santu Paulus Ruteng dan dipimpin lansung oleh RD. Edi Manori, Pr.
Mengawali rekoleksinya, RD. Edi Manori, Pr menghubungkan tema dengan tiga (3) harapan almamater Unika Santu Paulus Ruteng untuk para calon Wisudawan.
Ketiga harapan tersebut adalah belajar sepanjang hayat; Bekerja inovatif, kolaboratif dan adaptif; dan mengharumkan nama Lembaga Unika Santu Paulus Ruteng.
Pada poin pertama RD. Edi Manori, Pr mengatakan bahwa 3 prinsip belajar sepanjang hayat.
Foto: peserta rekoleksi dan misa perutusan |
Pertama, belajar sepanjang hayat tentu bukan untuk dapat ijazah dan gelar, namun belajar sepanjang hayat berarti belajar untuk hidup, untuk memaknai hidup dan membuat hidup bermakna bagi sesama dan alam ciptaan Tuhan.
Kedua, belajar sepanjang hayat bermakna holistik integratif yaitu belajar untuk mengetahui (learning to know), belajar untuk melakukan (learning to do), belajar untuk menjadi (learning to be). karena itu belajar untuk hidup berarti belajar untuk berubah dan berbuah.
Ketiga, belajar sepanjang hayat secara spiritual berarti belajar menjadi murid yang diutus untuk pergi dan menghasilkan buah.
Para calon sarjana memasuki era industri 4.0 dan 5.0 dimana kemajuan pesat teknologi digital dan internet serta hadirnya mesin cerdas yang menggeser sebagian peran manusia serta perubahan dalam aneka bidang kehidupan secara sangat cepat karena itu menuntut kemampuan kerja jejaring, kolaborasi serta sikap adaptif untuk bisa eksis dan maju.
RD. Edi juga mengajak calon sarjana agar tidak perlu takut dan kuatir tentang hari esok sebab kamu telah disiapkan untuk menjadi insan pembelajar yg memiliki kemampuan untuk belajar apa saja dan dalam situasi apa saja.
Almamater telah membekali kamu dengan ketrampilan untuk berpikir kritis, kreatif, inovatif, dan memecahkan masalah yang dihadapi.
Itulah modal untuk berlaga di medan tempur kehidupan dan sekaligus jaminan untuk menang dan berprestasi. (Red.pikiRindu)